Minggu, 11 Januari 2015

Sejarah dan Profil Desa Karanganyar



PROFILE DESA WISATA KARANGANYAR

           
          Lokasi Desa Karanganyar

            Desa Karanganyar terletak ± 2.5 km sebelah barat daya dari Candi Borobudur dilembah bukit Menoreh tepatnya disebelah utara berbatasan dengan Desa Giritengah. Dan jauh sebelum ada program DesaWisata Desa Karanganyar sudah menjadi tujuan banyak wisatawan terutama dari mancanegara untuk melihat pemandangan dan mengambil foto candi Borobudur saat terbit (sunrise) diantara gunung Merapi dan Merbabu dan juga untuk melihat langsung cara pembuatan gerabah tradisional didusun Banjaran I/Klipoh.

Batas – Batas Desa :

            Sebelah Timur             DesaTanjungsari         jarak ± 1 Km (antarBalaiDesa)
            Sebelah Selatan           DesaGiritengah           jarak ± 1 Km (antarBalaiDesa)
            Sebelah Barat              DesaNgadiharjo          jarak ± 2 Km (antarBalaiDesa)
            Sebelah Utara              DesaKarangrejo          jarak ± 2 Km (antarBalaiDesa)

            Sejarah singkat Desa Karanganyar

            Dimasa perang kemerdekaan Pangeran Diponegoro (1825-1830) Laskar Pangeran Diponegoro melakukan perang gerilya sampai daerah bukit Menoreh. Bahkan setelah Pangeran Diponegoro ditangkap oleh Belanda di Magelang banyak dari para prajuritnya yang tetap tinggal disekitar bukit Menoreh dan mendirikan pedukuhan dan Desa. Desa baru disekitar bukit menoreh diantaranya adalah Desa Giritengah dan Desa Karanganyar.
Pembentukan Desa Karanganyar merupakan perintah langsung dari Lurah Giritengah kepada putra mantunya untuk mengelola tanah atau daerah disebelah utara Desa Giritengah sebagai pemekaran dari Desa Giritengah. Beliau juga memerintahkan 4 orang kepercayaanya untuk membantu didalam pemerintahan didaerah baru tsb yakni: Kyai Kundi, Kyai Sutopo, Kyai Ragil dan Nyai Kalipah.
Dan atas masukan dan saran dari keempat abdinya tersebut disepakati untuk memberi nama daerah baru tersebut dengan nama Kelurahan Karanganyar.
Nama Karanganyar berasal dari 2 kata yaitu” PEKARANGAN” yang berarti TANAH / DAERAH sedangakkan  kata” ANYAR”berarti baru jadi bisa diartikan Desa Karanganyar dengan makna sebagai daerah baru atau desa baru. Dan untuk mempermudah didalam pemerintahanya Kelurahan Karanganyar dibagi menjadi empat pedukuhan yaitu:

            Kyai Ragil untuk pedukuhan Kragilan
            Nyai Kalipah untuk pedukuhan Klipoh
            Kyai Kundiuntuk pedukuhan Gunden
            Kyai Aki Sutopo untuk pedukuhan Ngasem/Dukuh


Dan sebagai kerajan atau pusat pemerintahan kelurahan Karanganyar saat itu adalah pedukuhan Klipoh.

            Silsilah Kepala Desa / Lurah Desa Karanganyar

1.                  Kelurahan Giritengah saat itu menjadi Lurah Glondhong atau ketua Lurah-lurah disekitar
             Desa Giritengah dengan nama lurahnya Kilurah Trunowijoyo, kemudian Kilurah Truno
             Wijoyo menikahkan putrinya dengan putra dari Lurah Desa Karangrejo, yang selanjutnya
             putra mantu itulah yang diperintahkan untuk mengelola daerah baru disebelah desa
             Giritengah sekaligus menjadi lurah pertama didaerah baru tersebut dengan nama desa
             Karanganyar.
2.                  Bpk Sutowijoyo I menjadi lurah kedua Desa Karanganyar.
3.                  Bpk Jebres/ Kilurah Wiryo Atmojo menjadi lurah ketiga Desa Karanganyar
4.                  Bpk Sudiharjo menjadi lurah keempat Desa Karanganyar memerintah pada masa
              penjajahan Jepang sampai tahun1988
5.                  Bpk Sodiq sebagai lurah kelima memerintah dari tahun 1988-1999
6.                  Bpk Suyanto sebagai lurah keenam memerintah dari tahun 1999-2007
7.                  Bpk Bambang Setiono sebagai lurah ketujuh memerintah dari tahun 2007 - 2014
8.                  Bpk Windarmoko, A.Ma sebagai lurah kedelapan memerintah dari tahun 2014-sekarang

          Sejarah Pergantian Nama Dusun

Berawal dari rombongan mahasiswa UGM yang mengadakan KKN di Desa Karanganyar sekitar thn 1985 dengan niat untuk mempererat kesan dan tali persaudaraan maka dari mahasiswa berniat untuk memberi / merubah nama dusun - dusun yang ada di Karanganyar dengan nama:

            Dusun Klipoh menjadi Dusun Banjaran I                              sebagai RW 01
            Dusun Kragilan menjadi Dusun Banjaran II                          sebagai RW 02
            Dusun Gunden menjadi Dusun Ngadiwinatan I                     sebagai RW 03
            Dusun Ngasem/Dukuh menjadi Dusun Ngadiwinatan II       sebagai RW 04

Dengan satu harapan setelah para mahasiswa tersebut meninggalkan desa Karanganyar hubungan silaturohmi masih selalu melekat dihati masyarakat Desa karanganyar. Meskipun untuk itu cukup banyak mengundang reaksi dan kontroversi hingga sekarang, atas pergantian nama tersebut.

Setelah berlangsung beberapa tahun, akhirnya mulai tanggal 21 November 2011, setelah mengajukan penambahan nama untuk masing-masing dusun kepada Bapak Camat Borobudur, waktu itu Bapak Arry Widhi Nugroho, S.Sos, akhirnya disetujui perubahan / penambahan nama dusun sebagai berikut:

            Banjaran I / Klipoh                                                                  sebagai RW 01
            Banjaran II / Kragilan                                                              sebagai RW 02
            Ngadiwinatan I / Gunden                                                         sebagai RW 03
            Ngadiwinatan II / Dukuh                                                         sebagai RW 04

Adapun alasan pengajuan penambahan nama tersebut adalah agar sejarah dusun/cikal bakal dusun tidak hilang dari kebudayaan desa juga lebih mudah dalam pencarian lokasi yang berhubungan dengan segala hal, karena sebagian besar orang – orang tua / luar desa Karanganyar, lebih tahu dan paham dengan nama yang pertama/lama.

Sekilas Desa Karanganyar

1.  Tata Guna Lahan
 Menurut penggunaannya, tanah sawah: 71.444 Ha , tanah tegalan: 28.450 Ha, bangunan dan pekarangan: 45.665 Ha.
2.  Keadaan Iklim
Suhu rata-rata Desa 28. 0C, kelembaban udara 82%. Curah hujan rata-rata 2.589 mm/th, rata-rata hari hujan 121.
3.  Demografi
Pada tahun 2014 penduduk Desa Karanganyar berjumlah 1.838 jiwa. Laki-laki berjumlah 947 jiwa, sedangkan untuk Perempuan berjumlah 891. KK Miskin (RTM) berjumlah 377 KK. Jumlah KK desa Karanganyar 566 KK.
4.   Perdagangan
Kegiatan usaha perdagangan di Desa Karanganyar yang ada adalah sebagai berikut :
a. Kerajinan Gerabah
b. Produksi Tahu
c. Kerajinan Ukir bambu
5.   Industri
 Sentra industri yang menonjol diantaranya sentra industri kecil Produksi Tahu yang berlokasi di Dusun Ngadiwinatan / Dukuh.

6.  Pertaniandan Perkebunan

Usaha pertanian dan perkebunan di Desa Karanganyar diantaranya :
1.     Padi Sawah
2.     Ketela pohon
3.     Ketela Rambat
4.     Kacang Tanah
5.     Kacang Panjang
6.     Cabe
7.     Tomat
8.     Jagung
9.     Kedelai
10.  Buncis
11.  Pisang
12.  Pepaya
13.  Tembakau

7.   Peternakan
Di bidang peternakan, ternak yang paling banyak dipelihara adalah ternak besar (sapi) dan ternak kecil (kambing dan domba), sedangkan untuk unggas yang dipelihara masyarakat yaitu: ayam, burung dan itik.

8. Pariwisata

Potensi wisata di Desa Karanganyar yang dapat dikembangkan adalah:

     Wisata Seni Budaya dan Kriya :
1.    Kerajinan Gerabah di Dusun Klipoh / Banjaran I.
Kerajinan ini sudah ada sejak zaman dahulu dan merupakan salah satu aset kunjungan Desa Wisata. Sebagian besar warga di dusun Banjaran I kehidupan sehari-harinya membuat kerajinan gerabah. Kerajinan gerabah ini dicikal bakali oleh Nyai Kalipah yang juga sebagai penguasa dusun Klipoh saat itu. Sekarang telah dikembangkan dalam kancah dunia Internasional oleh Bapak Supoyo beserta keluarga dalam Sanggar ‘’ Bina Karya’’. Dengan adanya bantuan dari UNESCO, industri Gerabah Klipoh sudah mendunia. Karya yang dihasilkan tentunya beragam jenisnya, hal ini terbukti banyak wisatawan mancanegara yang sering berkunjung ke tempat tersebut, baik itu untuk sekedar melihat-lihat proses pembuatan juga banyak yang memang untuk belajar membuat kerajinan Gerabah terutama dari kalangan anak sekolah mulai dari jenjang TK hingga SLTA. Sekarang sudah berkarya kerajinan Gerabah dalam bentuk Keramik yang tentunya merupakan kemajuan teknologi untuk mengikuti perkembangan kemajuan teknologi dunia.
2.    Kerajinan Ukiran Bambu
Kerajinan ukiran bambu merupakan salah satu karya di Desa Karanganyar khususnya di Dusun Ngadiwinatan I / Gunden. Biasanya Pengrajin ukiran tersebut menjual barang dangangannya ke candi Borobudur. Ukiran ini juga mempunyai beragam bentuk dan juga jenis.
3.    Sanggar / Galeri Komunitas UNESCO dan SUNRISE
Bertempat di pojok dusun Banjaran II / Kragilan arah ke Dusun Karang Desa Tanjungsari, terdiri dari 3 Gedung Utama. 1 Gedung khusus untuk tempat pertemuan / pementasan, lainnya untuk gudang dan tempat pembuatan industri Gerabah / Keramik. Bangunan ini adalah hibah / Swakelola dari UNESCO yang pembuatanya dimulai tahun 2012 dan selesai tahun 2013 dan telah diresmikan oleh perwakilan UNESCO dan Kementerian Dinas Pariwisata dan Kebudayaan RI. Dari tempat ini, View candi Borobudur dapat terlihat dengan jelas terutama waktu pagi hari / SUNRISE.
4.     Pertunjukan Seni Budaya
   a.    Seni Budaya Dayak Aki Sutopo yang berasal dari Dusun Ngadiwinatan II / Dukuh, dengan nama ‘’ Putra Rimba ‘’. Pimpinan bapak Subini. Sanggar Aki Sutopo berada di jalan utama Borobudur – Giritengah tepatnya di Ngadiwinatan II / Dukuh Rt. 01/04. Hampir seluruh masyarakat Jawa Tengah khususnya Magelang familiar dengan kesenian ini, bahkan sudah memasuki Jakarta dan Jawa Timur.
     b.         Seni Budaya Kubro Siswo yang berasal dari Dusun Banjaran I/Klipoh. Dengan iringan musik yang sesuai, disajikan dalam pementasan yang juga banyak peminatnya. Nama group kesenian Kubro Siswo asal Banjaran I ini adalah ‘’ Putro Siswo’’ asuhan Bpk Yono.