Senin, 25 Agustus 2014

Sejarah Desa Karanganyar


             Dimasa perang kemerdekaan Pangeran Diponegoro (1825-1830) Laskar Pangeran Diponegoro melakukan perang gerilya sampai daerah bukit Menoreh. Bahkan setelah Pangeran Diponegoro ditangkap oleh Belanda di Magelang banyak dari para prajuritnya yang tetap tinggal di sekitar bukit Menoreh dan mendirikan pedukuhan dan Desa-desa baru di sekitar bukit menoreh diantaranya adalah Desa Giritengah dan Desa Karanganyar.
Pembentukan Desa Karanganyar merupakan perintah langsung dari Lurah Giritengah kepada putra mantunya  untuk mengelola tanah atau daerah di sebelah utara Desa Giritengah sebagai pemekaran dari Desa Giritengah. Beliau juga memerintahkan 4 orang kepercayaanya untuk membantu didalam pemerintahan didaerah baru tsb yakni: Kyai Kundi, Kyai Sutopo, Kyai Ragil dan Nyai Kalipah. Dan atas masukan dan saran dari ke empat abdinya tersebut disepakati untuk memberi nama daerah baru tersebut dengan nama Kelurahan Karanganyar.
        Nama Karannganyar berasal dari dua kata yaitu ” PEKARANGAN” yang berarti TANAH / DAERAH sedangakkan  kata ”ANYAR” berarti baru jadi bisa diartikan Desa Karanganyar dengan makna sebagai daerah baru atau desa baru. Dan untuk mempermudah didalam pemerintahanya  Kelurahan Karanganyar dibagi menjadi empat pedukuhan yaitu:
                 Kyai Kundi untuk pedukuhan Gunden
                 Kyai Aki Sutopo untuk pedukuhan Ngasem/Dukuh
                 Kyai Ragil untuk pedukuhan Kragilan
                 Nyai Kalipah untuk pedukuhan Klipoh

Dan sebagai krajan atau pusat pemerintahan kelurahan Karanganyar saat itu adalah pedukuhan Klipoh.